Senin, 18 Desember 2017

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL SEBAGAI INOVASI PENDIDIKAN DI INDONESIA DI ERA GLOBALISASI



PENDIDIKAN MULTIKULTURAL SEBAGAI INOVASI PENDIDIKAN DI INDONESIA DI ERA GLOBALISASI

Perkembangan IPTEKS (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Seni) dengan berbagai akibatnya, kemudian diiringi dengan arus globalisasi yang terasa begitu cepat tentunya akan sangat berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan manusia. Pengaruh tersebut dapat memunculkan berbagai dinamika sosial yang layak untuk diperhitungkan dan mendapat perhatian serius dari berbagai pihak terkait. Salah satu dampak dari perkembangan IPTEKS dan globalisasi adalah  hilangnya tapal batas dunia pendidikan. Pendidikan multikultural merupakan salah satu bentuk inovasi pendidikan di era globalisasi ini yang dapat membawa kemajemukan masyarakat untuk tetap menghargai keberagaman baik itu suku, ras, budaya, agama dan lain-lain. Menghadapi masyarakat ekonomi asean 2015 ini, pendidikan multikultural sangat berperan dalam menghadapi masyarakat ekonomi asean bahkan di era globalisasi ini mempertahankan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia serta kemajemukan masyarakat nanti. Kemajemukan masyarakat Indonesia menjadi salah satu ciri khas bangsa Indonesia. Keanekaragaman ini akan menjadi suatu kekuatan yang besar apabila dikelola dengan baik, sebaliknya apabila tidak dilakukan suatu upaya maka akan dapat membawa kehancuran bagi bangsa ini. Selain itu, pendidikan multikultural akan dapat membawa dampak positif bagi perkembangan Indonesia dimana melalui pendidikan multikultural orang-orang dari Negara lain yang masuk ke Indonesia untuk tinggal, bekerja dan lain-lain akan merasa nyaman karena diterima oleh masyarakat Indonesia. Karena tujuan akhir dari pendidikan multikultural adalah mempersiapkan peserta didik untuk bisa mengaplikasikan nilai-nilai kemajemukan dalam masyarakat.       
Pendidikan multikultural adalah suatu strategi dan integrasi sosial di mana keanekaragaman budaya benar diakui dan dihormati, sehingga dapat difungsikan secara efektif dalam mengatasi setiap isu-isu separatisme dan disintegrasi sosial. Jika berbicara multikultural pembahasan akan menuju kepada multikulturalisme atau ajarannya. Secara umum Azyumardi Azra 2007 mengemukakan bahwa “multikulturalisme pada dasarnya adalah pandangan dunia yang kemudian dapat diterjemahkan dalam berbagai kebijakan kebudayaan yang menekankan penerimaan terhadap realitas keagamaan, pluralitas, dan multikultural yang terdapat dalam kehidupan masyarakat”.
Pernyataan diatas dapat dikaitkan dengan apa yang terjadi sekarang di Indonesia, kemajemukan masyarakat Indonesia dan arus globalisasi membawa pengaruh terhadap tatanan sosial masyarakat Indonesia. Salah satu bentuk inovasi untuk menciptakan tatanan sosial yang multikultur adalah dengan menanamkan pendidikan multikultural di sekolah. Baik itu di sekolah dasar sampai ke tingkat perguruan tinggi. Meskipun dari dulu nilai-nilai pendidikan multikultural sudah ada disekolah dalam mata pelajaran ilmu sosial, namun penulis meyakini bahwa dengan berdiri sendirinya mata pelajaran multikultural akan dapat membawa dampak besar apalagi untuk menghadapi masyarakat ekonomi asean yang tujuannya adalah meningkatkan ekonomi dikawasan asean.
Beberapa alasan yang dapat dikemukakan adalah :
1)      Pendidikan multikultural dapat memberikan pemahaman tentang keberagaman budaya Indonesia sehingga peserta didik mengerti bahwa Negara Indonesia memiliki banyak budaya yang harus dijaga dan dilestarikan;
2)      Pendidikan multicultural sebagai sarana untuk menciptakan integritas bangsa;
3)      Mata pelajaran multikultural nantinya akan memberikan stimulus menerimanya perbedaan sebagai anugerah dari sang pencipta;
4)      Pendidikan multikultural akan mempersiapkan warga Negara yang siap bersaing di era global tanpa harus meninggalkan nilai-nilai luhur masyarakat Indonesia yakni nilai Pancasila;
5)      Pendidikan multikultural dapat menjadi alat pemecah masalah konflik di masyarakat.

Implementasi pendidikan multikultural disekolah baik itu sekolah dasar hingga perguruan tinggi, sangat diperlukannya peran pendidik didalamnya yang mana. Seorang guru harus mampu menanamkan nilai-nilai inti dari pendidikan multikultural seperti demokrasi, humanism, dan pluralism atau menanamkan nilai-nilai keberagamaan yang inklusif pada peserta didik. Hal-hal yang mungkin akan terlihat di tahun 2015 kedepan adalah Indonesia menjadi Negara yang didatangi oleh dari Negara lain maka dari itu kesiapan kita untuk terciptanya kemajemukan masyarakat dengan pendidikan multikultural. Menciptakan peserta didik yang berpikir kritis akan menjadi hal yang sangat penting untuk menciptakan sumber daya manusia yang inovatif dikemudian hari bagi generasi penerus bangsa Indonesia.
Guru perlu menekankan diversity dalam pembelajaran, antara lain :
1)      Mendiskusikan sumbangan aneka budaya dan orang dari suku laindalam hidup bersama sebagai bangsa;
2)      Mendiskusikan bahwa semua orang dari budaya apa pun ternyata juga menggunakan hasil kerja orang lain dari budaya lain. Dalam pengelompokan peserta didik dikelas maupun dalam kegiatan diluar kelas pendidik diharapkan memang melakukan keanekaan itu.      
Kemajemukan bangsa Indonesia suatu hal yang tidak dapat dihilangkan karena itu sudah menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Seperti yang dikatakan oleh Parsudi Suparlan “Masyarakat majemuk atau plural society adalah sebuah masyarakat yang terwujud karena komuniti-komuniti sukubangsa yang ada telah secara langsung atau tidak langsung dipaksa untuk bersatu dibawah kekuasaan sebuah sistem nasional”. Berdasarkan pernyataan Parsudi Suparlan diatas ketika Indonesia di era globalisasi masyarakat.
Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri dari banyak etnik, dengan keragaman budaya, agama, ras dan bahasa serta keadaan sekarang dimana era globalisasi merambat keseluruh tatanan sosial masyarakat. Dengan dibentuknya masyarakat ekonomi asean (MEA) oleh Negara-negara di asia tenggara membuat persaingan sumber daya manusia juga meningkat, serta sangat dikwatirkan semangat nilai-nilai falsafah hidup bangsa Indonesia terkikis. Maka dari itu, diperlukan satu inovasi untuk tetap membentuk keanekaragaman bangsa Indonesia sebagai ciri khas yang melekat yakni dengan pelajaran multikultural dilaksanakan disekolah dasar hingga perguruan tinggi, yang tujuan akhir adalah keselarasan, keberagaman masyarakat di Indonesia akan menjadi suatu keindahan dari sang pencipta serta menghilangkan konflik-konflik yang berbau SARA di Indonesia        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel Kebenaran Dalam konteks Pancasila

Artikel ‘Kebenaran Dalam Konteks Pancasila Diajukan Untuk Memenuhi Tugas mata kuliah filsafat pancasila              DOSEN PEMBIMBING ...